OtotLatissimus Dorsi, adalah otot terbesar di bagian tubuh atas manusia yang berfungsi untuk menarik bahu ke belakang dan ke bawah.Apabila otot ini dilatih dengan baik, akan menciptakan efek V-Shape dimana masing-masing sisi tubuh terlihat seperti mempunyai sayap. Otot-otot punggung atas (upper back), merupakan kumpulan otot-otot yang sangat
5 Sendi geser adalah sendi yang menghubungkan antara tulang yang memiliki permukaan datar. Contohnya adalah sendi pada tulang-tulang pergelangan tangan, pergelangan kaki dan diantara tulang belakang. OTOT Karakteristik otot ada 3. Jelaskan! 1) Kontraktibilitas yaitu otot bisa memendek ketika berkontraksi. Pada sifat ini otot akan memendek dari ukuran semula
Adapunkegunaan yang paling utama dari sarkomer ialah agar dapat membantu dan mempermudah sel otot berkontraksi. Sehingga dengan demikian, sarkomer musti bisa dipersingkat sebagai suatu respons yang terjadi kepada impuls gugup. Kemudian apada filamen tipis dan tebal tidak mengalamai memendek, namun saling bergeser, sihingga mengakibatkan
Apabilaotot berkontraksi, proses yang terjadi adalah . A. zona H dan pita I memendek. B. zona H dan pita I memanjang. C. zona H dan pita A memendek. D. zona H dan pita A memanjang. E. pita A dan pita I memendek. Pilih jawaban kamu: IPA SD Kelas 6 - Bagian 2; Tema 4 Subtema 2 SD Kelas 6;
Ototadalah kumpulan dari jaringan otot yang saling melakukan kontraksi. Sehingga akan menghasilkan suatu gerakan. Otot terdiri dari tiga, yaitu otot lurik, otot polos dan otot jantung. Artikel ini akan membahas mengenai otot lurik. Mulai dari pengertian, bagian-bagian otot lurik, sifat, ciri-ciri, cara kerja sampai fungsi dari otot lurik.
Ototagonis adalah jenis otot yang berkaitan dengan gerakan tubuh. Disebut sebagai penggerak utama karena dapat menghasilkan gerakan utama atau serangkaian gerakan melalui kontraksi otot. Salah satu contoh gerak otot agonis adalah saat Anda menekuk siku lengan ke atas. Bisep yang berkontraksi menjadi otot agonis untuk menghasilkan
.
Ilustrasi Fungsi Otot. Sumber PixabayTanpa sadar, manusia selalu menggunakan otot dalam segala aktivitasnya. Setiap gerakan yang dilakukan, mulai dari gerakan kecil hingga gerakan besar diciptakan oleh otot yang berkontraksi. Hal ini tentu tidak terlepas dari fungsi otot bagi keseluruhan, terdapat lebih dari 600 otot di dalam tubuh manusia. Setiap otot yang ada di dalam tubuh memiliki fungsi dan cara kerjanya masing-masing. Fungsi Otot dan Cara Kerjanya pada ManusiaIlustrasi Fungsi Otot. Sumber PixabaySebelum mengenal lebih jauh tentang fungsi otot beserta cara kerjanya, sebaiknya ketahui lebih dulu apa pengertian dari otot. Otot merupakan sebuah jaringan konektif dimana tugas utamanya adalah berkontraksi. Kontraksi ini berfungsi untuk menggerakan bagian-bagian dalam pada dasarnya memiliki fungsi utama untuk membantu manusia bergerak. Pergerakan otot dikendalikan oleh sistem saraf pusat yang berada di itu, otot juga memiliki sejumlah fungsi yang tidak kalah penting bagi tubuh. Diantaranya menjaga stabilitas tubuh, menjaga postur tubuh terutama saat duduk dan berdiri, melindungi tulang belakang, membantu sirkulasi darah dengan memompa ke seluruh tubuh, melindungi organ-organ vital, serta mengatur suhu dari buku Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester 1 karya Marlupi, dan Lidia Listiyantanti, 201938, otot manusia bekerja dengan cara berkontraksi sehingga otot akan memendek, mengeras, dan bagian tengahnya akan menggelembung dan membesar. Otot yang memendek membuat tulang yang dilekati oleh otot akan tertarik atau satu macam otot sebenarnya hanya mampu menggerakan tulang kesatu arah tertentu. Agar tulang dapat kembali ke posisi semula, otot tersebut harus melakukan relaksasi sehingga tulang dapat ditarik kembali ke posisi semula. Karena itu, harus ada otot lain yang berkontraksi yang merupakan kebalikan dari kerja otot penjelasan ini, dapat dipahami bahwa untuk menggerakan tulang dari satu posisi ke posisi lain dan kembali ke posisi semula diperlukan minimal dua macam otot dengan kerja yang berbeda. Karena itu, dari cara kerja otot dibedakan menjadi dua jenis, yakni otot antagonis dan otot antagonis merupakan gerak otot yang berlawanan arah. Jika otot pertama berkontraksi, maka otot kedua akan berelaksasi sehingga membuat tulang tertarik atau otot sinergis merupakan gerak otot yang bersamaan arah. Kedua otot berkontraksi dan berelaksasi penjelasan mengenai fungsi otot beserta cara kerjanya pada manusia. Semoga ulasan ini bermanfaat. YAS
PembahasanSarkomer dalam keadaan berkontraksi, zona H yang mengandung miosin nomor 4 dan filamen tipis nomor 2 akan menyempit, sehingga ukuran sarkomer secara keseluruhan akan memendek. Jika dalam keadaan kontraksi penuh, maka zona H akan hilang sama sekali karena aktin saling dalam keadaan berkontraksi, zona H yang mengandung miosin nomor 4 dan filamen tipis nomor 2 akan menyempit, sehingga ukuran sarkomer secara keseluruhan akan memendek. Jika dalam keadaan kontraksi penuh, maka zona H akan hilang sama sekali karena aktin saling tumpuk-menumpuk.
Pada artikel Biologi kelas 11 ini, kamu akan mengenal bagaimana mekanisme kerja ototmu. — Halo, Squad! Kalian suka olahraga nggak, sih? Nah, biasanya ketika olahraga, salah satu hal yang diinginkan yaitu untuk menguatkan pada bagian otot. Baik, itu pada bagian lengan, perut, maupun kaki. Apakah kamu juga begitu? Tapi, sebenarnya kamu tahu nggak bagaimana mekanisme kerja otot? Yuk, kita bahas bersama! Mengapa kita bisa bergerak? Well, karena dalam tubuh kita terdapat alat gerak aktif berupa otot dan alat gerak pasif yang bernama tulang. Oleh karena itu, tulang dapat bergerak karena otot. Lalu, bagaimana cara otot dapat menggerakkan tulang-tulang? Karena adanya kontraksi dan relaksasi otot. Baca Juga Apa Saja Gangguan Bioproses Sistem Pencernaan? Kontraksi otot adalah keadaan saat otot menegang dan memendek sehingga kemudian dapat menggerakkan tulang atau rangka tubuhmu. Lalu, relaksasi itu kebalikannya dong? Yap! Relaksasi adalah kondisi ketika otot kembali memanjang. Jangan lupa, ya! Kontraksi = memendek, relaksasi = memanjang. Oh iya, otot yang membuat rangka bergerak disebut dengan otot rangka. Unit fungsional dari otot rangka disebut dengan sarkomer, yang tersusun oleh aktin dan miosin. Wah, apa lagi tuh aktin dan miosin? Aktin adalah protein pembentuk filamen halus. Aktin ini ada 2 untai, lho. Di dalam aktin ada protein troponin dan tropomiosin. Selain itu, juga ada sisi untuk pengikatan miosin. Kalau miosin itu apa, temannya aktin? Miosin adalah protein pembentuk filamen tebal yang bertugas menarik aktin ketika kontraksi otot terjadi. Wah, jadi mereka bekerja sama gitu, ya? Betul! Mereka bekerja sama supaya kita bisa bergerak, nih. Selain aktin dan miosin, sarkomer ini memiliki daerah-daerah lain di dalamnya, lho. Ada empat daerah, namanya Pita I, Pita A, Zona H, dan Garis Z. Apa aja sih yang ada di situ? Pada Pita I hanya ada aktin di dalamnya. Sementara itu, Pita A memiliki aktin dan miosin sekaligus. Lalu, Zona H hanya memiliki miosin saja. Nah, Garis Z itu apa, ya? Garis Z itu penghubung antar sarkomer. Jangan sampai tertukar, ya! Setelah kamu mengenal otot dan sarkomer, kira-kira gimana ya caranya otot melakukan kontraksi? Simak tahapannya pada gambar di bawah ini, ya! Nah, itu dia cara kerja otot kita, Squad! Menarik sekali ya untuk mempelajari mengenai mekanisme kerja otot ini! Kamu masih penasaran bagaimana cara otot bekerja? Kamu bisa belajar lebih lanjut pakai ruangbelajar! Download aplikasinya sekarang dan siap-siap jadi juara, ya! Referensi Irnaningtyas, Istiadi Y. 2016. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Kurikulum 2013 yang Disempurnakan Edisi Revisi. Erlangga Jakarta. Artikel ini diperbarui pada 15 Desember 2020.
Dalam sistem gerak manusia, terdapat mekanisme kontraksi otot. Kontraksi otot ini berfungsi untuk membantu pergerakan dan kinerja organ-organ dalam tubuh. Bagaimana urutan atau proses kontraksi otot yang benar? Simak lengkapnya di sini! Urutan mekanisme kontraksi otot Tahapan mekanisme kontraksi otot Tubuh manusia terdiri berbagai macam jaringan otot yang menyusun anatomi tulang dan organ. Mekanisme kontraksi otot sebenarnya merupakan bagian dari mekanisme kerja otot. Otot-otot berkontraksi dan melemas untuk dapat menggerakan tubuh. Kontraksi otot ini dapat berupa pengencangan, pemendekan, atau pemanjangan otot. Contohnya, ketika Anda memegang atau mengambil sesuatu, ada otot yang memendek sehingga Anda bisa melakukan gerakan menggenggam. Setiap proses kontraksi dan pelemasan yang timbul adalah respon dari sistem saraf. Mengutip Visible Body, urutan mekanisme kontraksi otot yang benar dapat dijabarkan menjadi beberapa tahapan, yaitu 1. Sinyal dari sistem saraf Mekanisme kontraksi otot dimulai ketika adanya sinyal dari sistem saraf yang dikirim ke sel-sel dalam otot sistem muskular. Sinyal ini adalah respons yang diperintahkan otak ketika hendak melakukan sesuatu yang memerlukan gerakan otot. Sinyal tersebut berjalan melalui neuron motorik hingga neuromuskular. 2. Reaksi kimia dalam otot Otot mengandung serat-serat yang disebut dengan myosin.. Saat sinyal dari sistem saraf sampai di sambungan neuromuskular, saraf motorik akan mengeluarkan zat kimia yang disebut dengan asetilkolin. Zat ini akan berikatan dengan reseptor di luar serat otot dan terjadilah reaksi kimia di dalam otot. Tergantung dari aktivitas yang akan dilakukan, serat-serat myosin akan mengencang, memendek, mengendur, atau meregang. Reaksi kimia tersebut memicu keluarnya kalsium dalam otot dan merangsang kinerja senyawa aktin tipis dan myosin tebal. Nantinya, akan membagun struktur jembatan silang. Jadi, peranan kalsium dalam kontraksi otot adalah untuk mengikat troponin kelompok protein dan mengubah bentuknya. Selama kontraksi otot berlangsung, akan terjadi pengurangan karbohidrat yang menjadi sumber energi. 3. Melemasnya otot Saat sinyal dari sistem saraf sudah berhenti, reaksi kimia dalam otot akan kembali seperti semula dan membuat otot memanjang atau melemas. Ini membalikkan mekanisme kontraksi otot. Baca JugaGas Tawa, Zat Penenang yang Bikin Rileks Namun Tetap AmanKenali 6 Tanda Cinta Bertepuk Sebelah TanganBeragam Jus Buah untuk Penyakit Liver yang Bisa Anda Coba Berbagai jenis otot manusia Mekanisme kerja kontraksi otot berbeda-beda, tergantung dari jenis ototnya. Berikut adalah berbagai jenis otot dalam anatomi tubuh manusia, di antaranya 1. Otot lurik Otot lurik atau otot rangka adalah otot yang bisa dikendalikan secara sadar dan merupakan otot yang berfungsi untuk bergerak. Otot ini menempel pada tulang dan diikat dengan jaringan keras yang dikenal sebagai tendon. Saat mekanisme otot lurik berkontraksi, tendon ikut bergerak dan menggerakan tulang. 2. Otot polos Berbeda dengan otot lurik, otot polos adalah otot yang tidak bisa digerakkan secara sadar. Otot polos dapat ditemukan di organ-organ tubuh, seperti organ pencernaan. Mekanisme kontraksi otot polos bekerja secara otomatis, sehingga tidak dapat diatur dan bekerja secara bertahap dibandingkan dengan otot lurik. Sebagai contoh, pergerakan otot pencernaan lebih pelan dan teratur saat makanan masuk ke organ sistem pencernaan daripada pergerakan otot tangan yang cepat. 3. Otot jantung Otot jantung berbeda dengan otot lurik ataupun polos. Meskipun serupa dengan otot polos, Anda tidak dapat mengendalikan otot jantung secara sadar. Mekanisme kontraksinya membuat otot jantung mampu memompa darah ke seluruh tubuh dan mengubah kecepatan mekanisme kerja otot sesuai dengan kebutuhan tubuh. Contohnya, otot jantung akan memompa lebih pelan ketika beristirahat dan memompa lebih cepat ketika Anda sedang beraktivitas. Baca JugaTerlalu Sering Konsumsi Makanan Pedas Tingkatkan Risiko DemensiaBenarkah Batu Perhiasan Ampuh untuk Kesehatan?Mengenal Obat Herbal Diabetes Basah, Apa Saja? Bagaimana menjaga kesehatan otot? Menjaga kesehatan otot penting agar mekanisme gerak dan kontraksi otot tetap berjalan dengan baik. Apabila mekanisme kontraksi tidak sesuai, Anda akan mengalami kesulitan dalam bergerak ataupun terjasi masalah di organ-organ tertentu. Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan otot, seperti 1. Menerapkan pola makan yang sehat Selain menjaga kesehatan tubuh dan menurunkan berat badan, menerapkan pola makan bergizi seimbang dapat memberikan nutrisi yang memadai untuk mekanisme kerja otot. Konsumsilah sayuran, buah-buahan, protein rendah lemak, dan biji-bijian utuh. Anda juga perlu mengonsumsi makanan tinggi zat besi, seperti bayam, ayam, dan lain-lainnya. Sebaiknya, konsumsi protein dari makanan daripada suplemen, seperti daging ayam, tahu, telur, dan sebagainya. 2. Olahraga secara teratur Berolahraga berat memang bisa merusak otot. Akan tetapi, tubuh akan memperbaiki kerusakan tersebut dan membuat otot menjadi semakin kuat. Anda tidak perlu memaksakan diri untuk olahraga angkat beban yang berat. Aktivitas atau olahraga ringan, seperti bulutangkis, jalan cepat, berlari, berenang, dan sebagainya juga dapat melatih otot. Baca JugaManfaat Kecipir untuk Kesehatan, Baik untuk Mata Hingga Bikin Awet Muda11 Cara Mencegah Kanker Tanpa Biaya yang BesarKenali Represi Mental yang Membantu Diri Melupakan Trauma Cara mencegah cedera otot Cedera otot tidak akan membantu meningkatkan kekuatan otot, tetapi justru dapat merugikan dan mengganggu mekanisme kontraksi otot. Untuk itu, Anda bisa mencoba beberapa cara mencegah cedera otot di bawah ini, seperti 1. Berhati-hati saat mengangkat benda berat Saat akan mengangkat benda yang berat, terapkan postur mengangkat yang benar. Caranya, dengan membiarkan punggung tetap lurus dan menekuk lutut. Postur tersebut mencegah cedera pada otot punggung dengan menyalurkan berat benda ke otot paha yang lebih kuat. Jika Anda tidak mampu mengangkat sendirian, mintalah bantuan orang lain. 2. Gunakan alat pelindung Saat melakukan olahraga yang berpotensi menimbulkan cedera, gunakan alat pelindung. Sebagai contoh, helm khusus atau pelindung siku dan lutut, untuk mengurangi risiko cedera otot. 3. Jangan memaksakan diri Hentikan olahraga ketika Anda merasakan nyeri yang tidak dapat ditahan pada area tubuh tertentu. Sebaiknya, istirahatkan otot dan konsultasikan dengan dokter ketika cedera otot terjadi. Cukup berolahraga selama kurang lebih 30 menit per harinya. Jangan lupa lakukan peregangan sebelumnya agar mekanisme kontraksi otot berkerja dengan baik. 4. Lakukan pemanasan dan pendinginan Sebelum berolahraga, selalu lakukan pemanasan berupa peregangan atau jogging ringan. Seusai olahraga, lakukan pendinginan untuk melemaskan otot-otot yang menegang. Apabila Anda baru akan memulai atau sudah lama tidak berolahraga, lakukan olahraga secara perlahan untuk mencegah cedera pada mekanisme kontraksi otot. 5. Jangan lupa minum air Saat berolahraga, jangan lupa untuk tetap menjaga asupan cairan mencegah dehidrasi yang dapat menyebabkan pusing. Hal ini meningkatkan peluang terjadinya cedera otot. Mekanisme kontraksi otot adalah salah satu bagian dari cara kerja otot yang membantu Anda untuk bergerak dan mendukung kinerja organ-organ dalam tubuh. Selalu jaga kesehatan otot dengan menerapkan pola hidup sehat dan menghindari cedera otot.
apabila otot berkontraksi bagian otot yang memendek adalah