Saatini bukan saat kita untuk memikirkan betapa beratnya beban hidup kita. Karena semakin kita memikirkan masalah kita, maka hidup kita akan semakin terasa berat. Tetapi jika kita ada semangat untuk bangkit, maka Allah tidak akan pernah mengecewakan kita. Selama kita punya semangat untuk bangkit, perkara-perkara besar tersedia bagi kita. 5Agustus: Panggilan Allah yang Membingungkan. Renungan hari ini, panggilan Allah (apa yang Dia maksudkan dan inginkan untuk kita ikut serta di dalamnya) tidak pernah dapat dipahami, kecuali secara batiniah. Bahkan, Oswald Chambers menyebutnya sebagai panggilan yang membingungkan. Jika kamu tetapi dalam firmanKu, kamu benar-benar adalah muridKu"(Yohanes 8:31). Sesungguhnya melakukan perintah Tuhan bukanlah suatu beban yang berat."Sebab Kuk yang Kupasang itu enak dan bebanKupun ringan."(Matius 11:30). Namun banyak orang menolak kuk itu, bahkan kehadiran Tuhan Yesus pun tidak diinginkannya. Bacaandan Renungan Harian Katolik Kamis 14 Juli 2022. Renungan Harian Katolik Kamis 14 Juli 2022 Peringatan fakultatif St. Kamillus dr Lellis Warna Liturgi Hijau. Bacaan Pertama Yes. 26:7-9,12,16-19, Mazmur Tanggapan Mzm. 102:13-14ab,15,16-18,19-21, Bait Pengantar Injil Mat 11:28, Bacaan Injil Mat. 11:28-30. PERTOLONGANYANG TEPAT Mazmur 88 Yeremia 32:27. Sesungguhnya, Akulah TUHAN, Allah segala makhluk; adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk-Ku? Semua orang tanpa terkecuali pasti pernah merasakan masa-masa kesesakan dalam hidupnya. Jika seseorang mengalami kesulitan yang sangat berat sehingga merasa tidak mampu menyelesaikannya sendiri, tentu saja dia akan berupaya meminta pertolongan Allahmelihat penderitaan kita dan akan memberikan kekuatan dan keteguhan dengan menerima makanan dan minuman rohani dari Tuhan (Roti Hidup dan Air Hidup). walaupun kita harus menghadapi berbagai-bagai pergumulan, Tuhan tidak akan biarkan kita terjatuh tanpa daya, sebab Tuhan akan menguatkan dan menolong kita. . Ayub 3621 "Jagalah dirimu, janganlah berpaling kepada kejahatan, karena itulah sebabnya engkau dicobai oleh sengsara." Tak seorang pun mau menjalani hidup dengan memikul beban yang berat, artinya semua orang ingin terbebas dari beban, apa pun bentuknya. Mana lebih enak berjalan membawa tas di punggung yang isinya sesuatu yang berat, atau berjalan santai tanpa membawa barang apa pun? Pastinya lebih enak berjalan tanpa membawa apa-apa. Tapi tak bisa dipungkiri bahwa hari-hari yang sedang kita hadapi saat ini begitu berat, semakin hari tantangan hidup semakin besar, beban hidup yang harus kita tanggung pun ssemakin berat. Banyak orang menjadi putus asa dan frustasi karena tak sanggup menanggung beban yang begitu menekan dan memberati, langkah pun serasa terseok-seok. Bagaimana supaya kita dapat bertahan dan mampu melewati hari-hari yang penuh beban ini? Mari belajar memiliki penyerahan hidup sepenuhnya kepada Tuhan. Bukankah Tuhan telah berfirman, "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu." Milikilah respons hati yang benar dalam menyikapi setiap beban yang ada. 'Beban' atau pergumulan hidup seharusnya semakin mendorong kita untuk semakin mendekat kepada Tuhan, hidup mengandalkan Tuhan dan tak lagi mengandalkan kekuatan sendiri "Karena ia tahu jalan hidupku; seandainya ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas." Ayub 2310 Bacaan Firman Tuhan Yesaya 40 27-31 Ketika menghadapi beban hidup yang berat, ketakutan karena merasa kita tidak mampu, tidak bisa melewati pergumulan bahkan bayangan-bayangan yang buruk akan terjadi bisa saja muncul dalam diri kita. Bahkan jika lebih dalam lagi kita bisa saja berpikiran buruk tentang Tuhan, yang menganggap Tuhan tidak adil, Tuhan tidak tahu, Tuhan tidak melihat, Tuhan tidak perduli akan hidup kita. Firman Tuhan hendak menguatkan kita, supaya kita jauh lebih mengenal Tuhan lebih baik lagi. Sehingga ketika beban hidup terasa bigitu berat, kita tahu untuk bersikap yang benar sebagai orang yang beriman kepada Tuhan. Dalam nas ini firman Tuhan menyapa umat Israel ditengah penderitaan di pembuangan. Dipermulaan pasal 40 firman Tuhan berkata ā€œhiburkanlah, hiburkanlah umatKuā€, bahwa keselamatan Tuhan akan datang. Walaupun mereka sangat menderita, mereka menangis ditepi sungai-sungai Babel, mereka dipaksa bernyanyi menyanyikan nyanyian sukacita ditengah penderitaan Mazmur 137, bukan artinya Tuhan tidak memperdulikan mereka, bukan artinya Tuhan kalah atau tidak berdaya menyelamatkan mereka. Tetapi Tuhan mau sadarkan umatNya bahwa pembuangan menjadi pelajaran yang berharga bagi umat Israel, agar mereka sadar dan kembali melihat, mencari dan memandang Tuhan. Jika mereka menjadi bangsa yang terbuang itu adalah akibat dari dosa mereka, dan Tuhan mengijinkan itu terjadi. Sekarang, Tuhan tidak lagi menyuarakan berita penghukuman tetapi kabar baik, yaitu berita keselamatan yang akan Tuhan datangkan. Artinya semua bisa terjadi, bahkan Tuhan dapat memakai bangsa yang tidak mengenal Tuhan menjalankan kehendakNya. Hidup mereka dan kehidupan dunia ini ada dibawah kendali Tuhan. Maka, mari kita melihat perenungan apa yang hendak kita terima dari kebenaran firman Tuhan ini 1. Jangan berpikiran buruk tentang Tuhan Jangan kita mempersalahkan Tuhan atas segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita, seperti keluhan umat Israel dalam penderitaannya berkata "Hidupku tersembunyi dari TUHAN, dan hakku tidak diperhatikan Allahku?" Apakah kita akan mengeluh bahwa penderitaan itu tidak layak untuk kita terima karena kita merasa benar dihadapan Tuhan, apakah kita akan mengeluh menganggap bahwa Tuhan tidak tahu tentang apa yang sedang kita alami. Keterbatasan pikiran kita tidak akan dapat memahami jalan-jalan Tuhan, sebab firman Tuhan berkata ā€œrancanganKu bukanlah rancanganmu dan jalanmu bukanlah jalanKuā€ Yesaya 558. Kesusahan bisa terjadi karena kecerobohan kita, karena hati kita yang keras menerima nasehat firman Tuhan, namun Tuhan juga bisa mengijinkan pergumulan dan persoalan berat terjadi sehingga kita dapat melihat dan merasakan kemuliaan Tuhan dalam hidup kita. namun hal yang harus kita yakini bahwa Tuhan akan membuat segala sesuatu indah pada waktunya, pertolongan Tuhan tidak akan datang terlambat. Yang harus kita yakini bahwa Tuhan berdaulat daan berkuasa atas segala sesuatu, segala yang terjadi dalam hidup kita. Jika Tuhan menginjinkan pergumulan terjadi dalam hidup kita berarti kita sedang diarahkan untuk semakin mengenal dan merasakan kemuliaan Tuhan dalam hidup kita. 2. Suatu Pergumulan tidak sebanding dengan banyaknya berkat yang telah perbuat dalam hidup kita. Terkadang ketika kita menghadapi pergumulan, kita terlalu fokus dengan apa yang sedang terjadi sehingga kita melupakan apa yang sudah pernah terjadi, apa yang sudah pernah Tuhan perbuat, apa yang Tuhan telah firmankan untuk menguatkan kita. Terkadang kekawatiran dan ketakutan kita membuat kita semakin kerdil dan masalah itu menjadi raksasa yang begitu menakutkan, sampai-sampai kita melupakan Tuhan jauh lebih besar dari masalah yang sedang kita hadapi. Itulah sebabnya firman Tuhan mengingatkan umat Israel ā€œtidakkah kautahu, tidakkah kaudengar, Tuhan adalah Allah yang kekal yang menciptakan bumi?ā€ mengapa hanya karena satu pergumulan dapat mengombang-ambingkan hidup kita, apakah kita telah melupakan bahwa ada Tuhan yang selama ini tetap setia memberkati kita. Kita harus percaya, jika selama ini Tuhan senantiasa memberkati kita, maka ketika pergumulan hidup terjadi, Tuhan pun akan tetap memberkati kita. maka ketika pergumulan itu datang, maka kita diajak untuk merenungkan dan mengingat kembali segala kebaikan yang telah Tuhan perbuat dalam hidup kita, apa nasehat yang telah difirmankan Tuhan selama ini akan memberi kita keteguhan dalam menghadapi persoalan kita. Bahwa ternyata pergumulan yang sedang kita hadapi tidak seberapa dibandingkan dengan kebesaran dan kebaikan Tuhan dalam hidup kita. 3. Pengharapan kepada Tuhan adalah kekuatan kita menghadapi pergumulan hidup Dalam nas ini firman Tuhan berkata ā€œOrang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandungā€ artinya orang muda yang dikenal dengan kekuatannya pun ada batasnya maupun taruna yang dikenal dengan kelicahannya tetap saja bisa tersandung. Jika kita menghadapi pergumulan hidup hanya mengandalkan kekuatan kita, maka kita akan lelah dan dapat tersandung jatuh. Tidak semua hal dapat dibeli dengan uang, jabatan, tidak semua hal dapat dihadapi hanya mengandalkan pikiran dan kemampuan. Uang tidak akan menjamin kita dapat terhindar dari masalah, uang tidak dapat menjamin dapat memberi penyelesaian dalam pergumulan hidup kita. Seperti umat Israel di pembuangan, mereka tidak memiliki apa-apa seakan lepas dari pergumulan hidup di pembuangan adalah kemustahilan. Namun firman Tuhan berkata lain, sebab Tuhanlah yang mengendalikan hidup ini. Pengharapan untuk dapat lepas dari pergumulan hidup ada pada Tuhan, bukan pada kekuatan dan kemampuan mereka. Maka didalam nas ini, firman Tuhan berkata ā€œtetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.ā€ Pengharapan pada pertolongan Tuhan tidak akan sia-sia, Tuhan yang menguatkan kita menghadapi pergumulan hidup kita, dan Tuhan juga yang akan memberi kelepasan bagi kita dari berbagai pergumulan hidup. Orang yang menanti-nantikan tuhan artinya adalah orang yang selalu berharap kepada Tuhan akan dimampukan menjalani pergumulannya, sebab kita tahu bahwa kesudahan dari pergumulan kita adalah kebaikan yang sudah dirancangkan oleh Tuhan. Doa, pengharapan dan iman kita kepada Tuhan adalah daya tahan rohani yang selalu membuat kita kuat seperti rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya. Kita senantiasa dikuatkan bahwa dibalik badai akan selalu ada pelangi, badai pasti akan berlalu, dibalik pergumulan dan berbagai persoalan yang kita hadapi ada berkat Tuhan yang sudah menanti kita. ingatlah selalu dengan apa yang difirmankan oleh Tuhan Yesus ā€œSiapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?ā€ Matius 627. Maka hadapilah pergumulan hidup dengan pengharapan kepada Tuhan bukan dengan kekawatiran. in Renungan Views 21867 Likes 0 Renungan Minggu 05 Juli 2020 KELEGAAN DALAM KRISTUS ATAS BEBAN BERAT KEHIDUPAN Matius 1125-30 ā€œMarilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.ā€ Matius 11 28 Dipimpin oleh Pdt. Simon Rachmadi, Tidak ada orang yang tidak ingin terbebas dari beban hidupnya. Namun demikian tampaknya tidak ada orang yang bisa bebas sepenuhnya dari beban hidup baik kecil maupun besar. Beban hidup seakan melekat dalam hidup manusia. Seseorang yang terlihat berbahagia dari luar, ternyata bisa saja menyimpan banyak beban hidup jika kita mengenalnya dari dalam. Asal beban hidup tersebut bisa bermacam-macam. Bisa dari sumber-sumber eksternal ataupun sumber-sumber internal. Namun demikian semua beban hidup yang ada memerlukan respons yang tepat. Yesus mengajarkan kita untuk memberikan respons yang tepat atas beban hidup kita. Ketika seseorang memiliki beban berat dalam kehidupan, seseorang bisa merasakan putus asa yang mendalam atas beban hidupnya ini. Rasa putus asa ini bisa menyebabkan depresi, dan bahkan merusak iman seseorang. Iman seseorang menjadi rusak karena beban hidup, terjadi saat seseorang tidak lagi bisa melihat terbukanya pintu pengharapan dari Tuhan dan memercayakan hidup pada pemeliharaan Tuhan. Apa yang dikatakan Yesus bagi mereka yang berbeban berat? 1 Marilah kepada-Ku. Maksud Yesus adalah jangan ragu untuk datang kepada Yesus memohon pertolongan dan kekuatan ketika hidup ini terasa berat karena beban hidup kita. Jangan datang kepada keputusasaan. Dalam Yesus, selalu tersedia pintu-pintu pengharapan yang terbuka, 2 Belajarlah kepada-Ku. Maksud Yesus adalah mari kita mengenal kehendak Allah dalam segala beban hidup yang kita alami. Dengan mengenal kehendak Allah dengan baik, kita tidak akan membiarkan diri kita dihancurkan oleh beban kehidupan kita. Beban kehidupan bahkan bisa menjadi kesempatan bagi kita untuk dapat selalu bertumbuh dalam kehendak Allah, 3 Pikullah kuk yang Kupasang. Maksud Yesus adalah kita tidak mungkin menjadi manusia yang sepenuhnya bebas dari beban kehidupan. Namun ketika kita mengalami beban hidup kita itu dengan kacamata iman, kita akan merasakan beban hidup tersebut dengan cara yang berbeda. Dalam Yesus, beban hidup kita yang berat akan tergantikan dengan beban yang ringan. Perhatikan dua kata kontras tersebut beban berat dan beban ringan. Beban masih ada, tetapi menjadi ringan karena respons yang tepat yang diberikan dalam iman kita kepada Kristus. Kristus memberi kelegaan atas beban berat kehidupan kita. Beban kehidupan itu menjadi ringan. Bahkan beban yang kita miliki itu, bisa menjadi kesempatan bagi kita untuk selalu bertumbuh dalam iman. Amin. Renungan oleh Pdt. Agus Hendratmo, Hidup memang penuh misteri dengan segala kebahagiaan, kesedihan, keberuntungan, kemalapetakaan, dan lainnya. Ketika sedang dalam keadaan senang, kita berharap agar terus merasakan hal tersebut. Hingga terkadang lupa hidup juga memiliki dua sisi, yakni baik dan yang buruk seringkali membuat diri merasakan pahitnya hidup layaknya secangkir kopi hitam pekat. Nah saat hidupmu terasa berat, coba ucapkan kalimat penguat ini pada dirimu sendiri. 1. Sabar, tahan sebentar lagiPexels/DariaShevtsovaKetika dirundung masalah bertubi-tubi, begitu berat terasa untuk menghadapi realita. Beban di pundak membuat diri lebih susah payah melangkahkan kaki melewati jalan terjal nan semua sudah diusahakan dan didoakan, hanya sabar yang bisa dilakukan. Sabar adalah hal terberat bagi manusia ketika dihadapkan pada peliknya saja, jika kita mampu untuk tetap sabar, akan ada ganjaran besar setelahnya dan hadiah terindah akan menantimu di luar sana. 2. Kamu tidak payah, hanya saja cobaan ini melatihmu menjadi kuatunsplash/enricocarcasciMemang wajar mendapatkan cobaan membuat diri kita dilanda keluhan, ketidakberdayaan, dan kadang melabeli diri sebagai seorang yang payah. Hal ini membuat kita merasa menjadi percayalah keadaan ini bukan untuk membuatmu payah. Hanya saja cobaan ini bertujuan untuk melatih mentalmu agar lebih kuat. Baca Juga 6 Langkah Hidup yang Bikin Masa Depanmu Jauh dari Penyesalan 3. Kamu tetap berharga Pexels/Ali PazaniCobaan hidup yang berat membuat kita merasa lemah dan tidak berharga karena kepercayaan diri juga turut menyusut. Dalam keadaan diri yang tidak berdaya itu pun kamu tetap seorang yang berharga. Kamu tetap bisa melewati segala problema yang ada dan kamu berhak mendapatkan hal baik setelah kesedihan terus Kamu harus yakin, semua pasti akan terlalui pelan-pelanpexels/tobiIngatlah kamu hingga tiba pada saat ini karena telah berhasil melewati rintangan yang begitu rupa. Konsepnya, pelan-pelan semua akan terlewati. Toh ketika sudah berhasil melewatinya, kita akan bergumam sendiri bahwa "oh ternyata aku mampu ya."5. Disamping cobaan pasti ada kebahagiaan, tunggulah waktu yang sempurna akan tiba Pexels/JeffreyCzumHukum alam akan berlaku seperti halnya ada suka ada duka. Ada cepat ada lambat begitupun ada cobaan pasti ada kebahagiaan. Semua sudah sesuai dengan takarannya dan waktunya masing-masing. Oleh karena itu, jika kamu merasa cobaan tak silih berganti, percayalah kebahagiaan sedang menanti. Tunggu tanggal main yang pasti. Kalimat di atas sangat manjur diterapkan kepada diri sendiri ketika keadaan sedang terpuruk karena perlahan akan mengembalikan semangatmu untuk kembali berjuang menghadapi segala cobaan. Baca Juga 5 Cara Mengontrol Kembali Hidupmu Ketika Diterpa Banyak Masalah IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

renungan ketika beban hidup terasa berat